Rabu, 26 Oktober 2022 16:11

Lomba Masak B2SA, Ketua TP PKK Makassar Imbau Sajikan Menu Bergizi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Lomba masak Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di Baruga Anging Mammiri, Rabu (26/10/2022).
Lomba masak Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di Baruga Anging Mammiri, Rabu (26/10/2022).

"... Tak perlu mahal, yang penting sehat, aman, beragam, dan berimbang," kata Indira Jusuf Ismail.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar menggelar lomba masak Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di Baruga Anging Mammiri, Rabu (26/10/2022).

Kegiatan ini dihadiri anggota Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Makassar dari 14 kecamatan dan dibuka langsung Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail.

Dalam sambutannya, Indira mengatakan kegiatan ini untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan para ibu dalam mengolah bahan-bahan yang tersedia menjadi menu B2SA.

Baca Juga : KALLA dan Pemkot Makassar Teken MoU Revitalisasi Taman Hasanuddin

Tak hanya dari segi tampilan menu, tetapi yang paling pokok yang harus diperhatikan adalah nilai gizi suatu makanan yang disajikan kepada keluarga.

"Perlombaan ini menjadi wadah bagi anggota PKK untuk berkreasi dalam menyiapkan kuliner yang sehat bagi keluarga dan yang terpenting bisa diterapkan di kehidupan keseharian di tengah-tengah keluarga, khususnya bagi anak-anak. Tak perlu mahal, yang penting sehat, aman, beragam, dan berimbang," kata Indira.

Indira juga mengungkapkan, bahan makanan lokal ketika dikemas dengan menarik akan memiliki nilai dan daya tarik tersendiri bagi anak-anak yang akan mengonsumsinya.

Baca Juga : Usulkan Diri Masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO, Makassar Dorong Branding ‘Kota Makan Enak’

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Makassar, Muhammad Rheza, menyampaikan pihaknya menyediakan bahan pangan yang akan diolah para peserta menjadi menu makanan sehat sehari-hari.

"Tadi itu ditentukan bahan pokok pengganti beras. Jadi, jargonnya itu kenyang tidak harus nasi. Menu B2SA," ujar Rheza.

Adapun indikator penilaiannya, yakni bahannya harus mudah diperoleh, pengolahannya, tampilan, komposisi, kandungan nutrisinya, serta nilai jualnya.

Baca Juga : USAID ERAT dan Pemkot Makassar Gelar Lokakarya Penggunaan Data untuk Pencegahan Perkawinan Anak

"Paling penting harganya harus terjangkau, yakni maksimal Rp100.000. Sebab, output-nya, pengaplikasian di kehidupan sehari-hari," ujarnya.

#pemkot makassar #Dinas Ketahanan Pangan Makassar #TP PKK Kota Makassar